Yang PUNYA ANAK WAJIB BACA,,,!!!
Surat Pembaca RIAUPOS(25/4/2009)
Pengirim: Dr Leo Marcelinus Handoko HP SpKJ MSc,(Psychiatrist And Consultant of Nerve Revitalization)
Ini adalah kisah nyata yg terjadi di Kota Pekanbaru. Beberapa waktu yg lalu seorang ibu yg merupakan istri seorang dosen di Kota Pekanbaru telah kehilangan anak laki-lakinya yg berusia belia. Kira-kira umurnya 8 hingga 9 tahun (kelas 2 SD). Anak itu berparas cukup ideal sehat dan pintar.
Setelah sepekan hilang dengan segala upaya dicari, tetapi tidak membuahkan hasil. 15 hari kemudian salah seorang dosen lain yg merupakan teman dari suaminya melihat seorang anak dengan pakain lusuh compang camping dan telah menjadi pengemis yg fakir dan papa. Teman dosen itu melihat anak yg dimaksud di salah satu kota besar di Jepang.
Dia kaget dan mengira-ngira rasanya dia pernah lihat anak itu. Akhir kata dia ingat, itu adalah putra teman yg seprofesi dengannya di Pekanbaru. Kemudian dengan segera dia menelepon ke Pekanbaru dari Jepang. Ternyata benar anak itu adalah anak temannya. Singkat cerita anak itu akhirnya diboyong kembali ke Indonesia. Alangkah gembiranya si ibu ketika tahu anaknya akan kembali.
Tapi apa yg terjadi ? Anak itu memang bisa pulang dan bertemu dengan kedua orangtuanya, tetapi tidak bisa lagi bicara karena telah kehilangan Lidahnya yg sengaja dipotong supaya tidak bisa memberikan informasi. Apa yg terjadi dengan anak itu ? Setelah diperiksakan ke Dokter, ternyata salah satu Ginjalnya telah diambil secara paksa melalui operasi untuk dijual kepada yg membutuhkan.
Alangkah malangnya nasib anak itu, setelah ginjalnya diambil dia harus kehilangan lidahnya agar tidak bisa dikorek informasi darinya. Dan ibu si anak sangat stres dengan kejadian ini. Di mana hati Nurani orang yg telah berbuat zalim ini. Dia dapat keuntungan dari menjual dan mencuri ginjal tetapi balasannya dia menuntut untuk memotong lidah anak yg diambil ginjalnya tadi.
Ini pelajaran buat kita semua untuk hati-hati terhadap anak-anak kita. Jangan sekali-kali lepas dari perhatian kita. Apalagi ketika membawa mereka ke tempat keramain seperti pasar dan mall serta tempat wiasata lainnya. Kemudian kalau anak-anak tersebut pergi kesekolah sebaiknya ada kakak atau temannya yg menemani kalau orangtuanya tak bisa.
Semoga kisah pilu ini tidak terjadi pada keluarga kita. Dan semoga orang zalim seperti itu mendapat ganjaran yg setimpal. Kok ada manusia yg begitu zalim di dunia ini. Mulanya saya mengira hanya ada di film dan sinetron.(selesai)
Gila niih kasus, terjadi di sekitar kita......
di Pekanbaru(RIAU) lagi....... yg hanya salah satu ibukota propinsi di Sumatra.....
Gimana dikota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dll.
Ini tidak hanya dilakukan oleh satu orang, tapi udah berupa sindikat atau Mafia perdagangan organ tubuh manusia antar Negara.
Semoga kisah ini bisa kita bagikan kepada orang-orang yg kita kenal minimal saudara kandung kita.
Semoga kita dijauhkan dari musibah semacam ini, amiin.
Semoga kita belajar dari kasus ini.
wasallam,
Leo_a.k.a_Aci
http://projectimpianku.blogspot.com
Surat Pembaca RIAUPOS(25/4/2009)
Pengirim: Dr Leo Marcelinus Handoko HP SpKJ MSc,(Psychiatrist And Consultant of Nerve Revitalization)
Ini adalah kisah nyata yg terjadi di Kota Pekanbaru. Beberapa waktu yg lalu seorang ibu yg merupakan istri seorang dosen di Kota Pekanbaru telah kehilangan anak laki-lakinya yg berusia belia. Kira-kira umurnya 8 hingga 9 tahun (kelas 2 SD). Anak itu berparas cukup ideal sehat dan pintar.
Setelah sepekan hilang dengan segala upaya dicari, tetapi tidak membuahkan hasil. 15 hari kemudian salah seorang dosen lain yg merupakan teman dari suaminya melihat seorang anak dengan pakain lusuh compang camping dan telah menjadi pengemis yg fakir dan papa. Teman dosen itu melihat anak yg dimaksud di salah satu kota besar di Jepang.
Dia kaget dan mengira-ngira rasanya dia pernah lihat anak itu. Akhir kata dia ingat, itu adalah putra teman yg seprofesi dengannya di Pekanbaru. Kemudian dengan segera dia menelepon ke Pekanbaru dari Jepang. Ternyata benar anak itu adalah anak temannya. Singkat cerita anak itu akhirnya diboyong kembali ke Indonesia. Alangkah gembiranya si ibu ketika tahu anaknya akan kembali.
Tapi apa yg terjadi ? Anak itu memang bisa pulang dan bertemu dengan kedua orangtuanya, tetapi tidak bisa lagi bicara karena telah kehilangan Lidahnya yg sengaja dipotong supaya tidak bisa memberikan informasi. Apa yg terjadi dengan anak itu ? Setelah diperiksakan ke Dokter, ternyata salah satu Ginjalnya telah diambil secara paksa melalui operasi untuk dijual kepada yg membutuhkan.
Alangkah malangnya nasib anak itu, setelah ginjalnya diambil dia harus kehilangan lidahnya agar tidak bisa dikorek informasi darinya. Dan ibu si anak sangat stres dengan kejadian ini. Di mana hati Nurani orang yg telah berbuat zalim ini. Dia dapat keuntungan dari menjual dan mencuri ginjal tetapi balasannya dia menuntut untuk memotong lidah anak yg diambil ginjalnya tadi.
Ini pelajaran buat kita semua untuk hati-hati terhadap anak-anak kita. Jangan sekali-kali lepas dari perhatian kita. Apalagi ketika membawa mereka ke tempat keramain seperti pasar dan mall serta tempat wiasata lainnya. Kemudian kalau anak-anak tersebut pergi kesekolah sebaiknya ada kakak atau temannya yg menemani kalau orangtuanya tak bisa.
Semoga kisah pilu ini tidak terjadi pada keluarga kita. Dan semoga orang zalim seperti itu mendapat ganjaran yg setimpal. Kok ada manusia yg begitu zalim di dunia ini. Mulanya saya mengira hanya ada di film dan sinetron.(selesai)
Gila niih kasus, terjadi di sekitar kita......
di Pekanbaru(RIAU) lagi....... yg hanya salah satu ibukota propinsi di Sumatra.....
Gimana dikota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dll.
Ini tidak hanya dilakukan oleh satu orang, tapi udah berupa sindikat atau Mafia perdagangan organ tubuh manusia antar Negara.
Semoga kisah ini bisa kita bagikan kepada orang-orang yg kita kenal minimal saudara kandung kita.
Semoga kita dijauhkan dari musibah semacam ini, amiin.
Semoga kita belajar dari kasus ini.
wasallam,
Leo_a.k.a_Aci
http://projectimpianku.blogspot.com