Idrus Tintin
kita teringat dia
10.11.1932 - 14.07.2003
Acara Malam Apresiasi Idrus Tintin untuk mengenang Beliau "Sang Burung Waktu" yang diberikan Penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma yang paling tinggi dibidang Seni dan Budaya oleh Negara yang diberikan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta tepatnya pada hari Selasa tanggal 8.10.2011. yang diterima pihak keluarga Beliau yang diwakilkan oleh putrinya, Multi Tintin. Putri Beliau pada malam acara pada saat kata sambutan menceritakan prosesnya dan sempat terdiam dengan menahan airmata mengenang Beliau, betapa Bangganya pihak keluarga waktu Beliau masih hidup maupun sekarang telah tiada.
Tampak hadir Kadisbudpar Riau RM Yamin, Dr (CH) Tenas Effendy, Rida K Liamsi, Armawi KH, OK Nizami Jamil, Al Azhar, Taufik Ikram Jamil, Eddy Akhmad RM, Herman Rante dan masih banyak lainnya. Tempat duduk terisi penuh dan banyak yang berdiri dibelakang juga dipintu masuk.
Acara dibuka dengan Do'a dari seluruh yang hadir untuk Beliau, kemudian sebuah syair yang dimainkan oleh Bandar Serai Orchestra(BSO)
ANJUNG SENI IDRUS TINTIN
BANDAR SENI RAJA ALI HAJI (BANDAR SERAI)
PURNA MTQ - Pekanbaru(RIAU)
Beberapa Sajak dari Buku Beliau
Jelajah Cakrawala
Seratus Lima Belas Sajak
Idrus Tintin
ANAK
ketika engkau tersedak
dalam buaian
aku kecilkan suara radio
yang sedang mengalunkan
lagu pe ramli yang paling kusuka
Engkau laksana bulan
(tertatih waktu
melangkah gamang
seperti kanak-kanak yang baru saja
belajar berjalan)
ketika engkau sakit campak
aku dan ibumu
tak tidur-tidur
tersengguk melawan kantuk
semalam suntuk
(melenggang waktu
gemelai seperti dalam
tari)
ketika engkau diwisuda
aku datang ke upacara itu
dengan kursi roda
ibumu yang mendorongnya
(bergerak laju waktu
tak sempat lagi
aku menghitungnya)
ketika engkau mengedikkan dada
pamerkan bintang jasa
barangkali aku sudah tidak disini lagi
(melintas waktu seperti kilas
kilat dilangit malam)
PESAN SEORANG AYAH PADA ANAKNYA
:Anakku!
Diam dan tenang adalah pemberian
Ribut dan badai tanda kehadiran sesuatu
yang baru sesudahnya adalah kedamaian
:Anakku!
Mengembaralah jauh-jauh
ke hutan hatimu
ke laut-laut hatimu
ke langit-langit hatimu
Di kedalaman yang pepat rerahasia
kebahagian itu menggumpal
di ujung kakimu
:Anakku!
Kebahagian itu rerahasia
yang menggumpal di ujung kakimu
KUMPULAN ASAP YANG MENYALA
Malu bertanya sesat di jalan
Benar
Tak salah satu aksara pun.
Tanyakanlah!
Bilakah kalian berhenti menabung uang dan emas
untuk membeli kesesatan dan dengki
menyebar cemas
memupus orang-orang beriman.
Tanyakan!!!
Bilakah kalian berhenti menyunglap dusta
menjadi kebenaran.
Membersihkan diri paling bersih.
Mengapa harus dengki.
Tanyakanlah!
Sudahkah mereka tahu tentang neraka jahannam
Teramat panas apinya
Teramat pedih siksanya.
Allah sesungguhnya tidaklah penganiaya
Dan telah diturunkan Nya Al Qur'an, Kenabian dan
Kemenangan.
Malu bertanya sesat di-jalan
Bagi kita yang telah mengumpulkan
asap yang menyala.
Allah cuma, Maha bersih.
wasallam,
No comments:
Post a Comment